Minggu, 17 Desember 2017

MAKALAH MOTIVASI (PSIKOLOGI)




KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat Allah SWT  karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Dalam makalah ini, kami membahas mengenai MOTIVASI dalam Psikologi.
Perlu kita ketahui bahwa pskologi berasal dari kata “Psyche” yang berarti jiwa dan “Logos” yang berarti ilmu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa psikologi merupakan ilmu tentang kejiwaan manusia. Psikologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sangat dibutuhkan manusia, karena banyak membahas mengenai berbagai kondisi kejiwaan maupun kondisi mental manusia. Salah satu yang dibahas dalam ilmu ini adalah motivasi. Motivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga dapat diartikan sebagai usaha yang dapat menyebabkan seseorang tergerak melakukan sesuatu demi mencapai keinginan atau kepuasan tersendiri. Mengenai beberapa hal lain dalam motivasi, akan diuraikan dalam pembahasan makalah ini.
Semoga penyusunan makalah ini dapat membantu pembaca dan sedikit menambah pengetahuan kita semua. Sekalipun kami menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih jauh dari  kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun referensinya. Olehnya itu, kritik dan saran akan sangat membantu dalam penyusunan makalah selanjutnya.


Penyusun.




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………...………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………..……………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………..………………………
A.    LATAR BELAKANG………………………………………………………….
B.     RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….
C.     TUJUAN PENULISAN…………………………………………………..…….
BAB II PEMBAHASAN……………………………...………………………….……
A.    PENGERTIAN MOTIVASI……………………………………………………
B.     TEORI-TEORI MOTIVASI……………………………………………………
C.     JENIS-JENIS MOTIVASI……………………………………………………...
D.    PROSES MOTIVASI…………………………………………………………
BAB III PENUTUP………………………...……………………………………….....
A.    KESIMPULAN…………...……………………………….……………………
B.     SARAN…………………..……………………………….…………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………...……………………………………………..




BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, tak jarang kita temui anak-anak yang mengalami kemunduran dan kesulitan dalam belajar. Tak hanya anak-anak saja, bahkan diri kitapun masih sering mengalaminya. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal . Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar adalah kurangnya motivasi. Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. .Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu.
Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari luar dirinya. Tidak ada seorang pun yang belajar sesuatu tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterapkan dalam diri kita. Dengan demikian jika sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali. Oleh karena itu dalam penyusunan makalah ini, kami mencoba menguraikan beberapa hal  mengenai motivasi, guna untuk mengetahui bagaimana prinsip yang seharusnya diterapkan agar hal seperti yang tersebut diatas tidak terjadi kembali dan dapat membangkitkan motivasi bagi diri kita.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami menyusun rumusan masalah:
1.      Apakah yang dimaksud dengan motivasi?
2.      Bagaimana teori-teori motivasi?
3.      Apa saja jenis moivasi?
4.      Bagaimana proses motivasi?\

C.    TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka kami memiliki tujuan penulisan, yaitu :
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan motivasi
2.      Untuk mengidentifikasi bagaimana teori dalam motivasi
3.      Untuk mengidentifikasi jenis-jenis motivasi
4.      Untuk mengetahui bagaimana proses motivasi.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi berasal dari bahasa inggris "motivation" kata dasarnya "motive" yang berarti tujuan. Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan.[1] Motivasi (motivation) adalah keseluruhan dorongan, keinginan, kebutuhan, dan daya yang sejenis ynag mengarahkan perilaku. Motivasi juga diartikan suatu variable penyelang yang digunkan untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu didalam organisme, yang membangkitkan, mengelolah, mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran.
Winkel, mneyatakan bahwa motivasi adalh motif yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu. Sedangkan maksud dari motif adalah daya penggerak dalam diri sseorang untuk melakukan kegiatan tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Sementara menurut SarlinoWirawan Sarwono, motif berarti rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga bagi terjadinya tingkah laku. Sedangkan motivasi merupakan istilah yang lebih umum, yang menunjuk pada seluruh proses gerakan, tongkah laku individu. Jadi dapat dikatakan bahwa motif, merupakan latar belakang atau alasan mengapa seseorang melakukan suatu kegiatan tertentu.
Dapat dipahami bahwa, motivasi merupakan akumulasi daya dan kekuatan yang ada dalam diri seseorang untuk mendorong, merangsang, menggerakkan, membangkitkan dan memberi harapan pada tingkah laku. Motivasi menjadi pengarah dan pembimbing tujuan hidup seseorang, sehingga ia mampu mengatasi inferioritas yang benar-benar dirasakan dan mencapai superioritas yang lebih baik.[2]

B.  TEORI-TEORI  MOTIVASI
A.    Teori Motivasi Abraham Maslow (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting. Berikut 5 tingkatan yang dikemukakan Abraham Maslow;

1.Kebutuhan Fisiologis.
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,minum, perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.
2.Kebutuhan Rasa Aman.
Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja.
3.   Kebutuhan Sosial.
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya.
4.Kebutuhan Penghargaan.
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja seseorang.
5.Kebutuhan Aktualisasi Diri.
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas – tugas yang menantang kemampuan dan keahliannya.

B.     Teori Motivasi Herzberg (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya :
1.      Faktor Higiene
Memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik).
2.      Faktor Motivator
Memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

C. JENIS-JENIS MOTIVASI
1.      Motivasi Intrinsik.
Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri), motivasi yang didasarkan pada sebuah ‘nilai’ dari kegiatan yang dilakukan tanpa melihat penghargaan dari luar. Misalnya: Murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu sendiri.
2.  Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi entrinsik ini sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan (reward) dan hukuman. Imbalan eksternal dapat berguna untuk mengubah perilaku. Fungsi imbalan adalah sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas, di mana tujuannya adalah mengontrol perilaku murid. Contohnya : guru memberi reward permen kalau murid bisa menjawab pertanyaan dengan baik. Tetapi tentu kita juga menginginkan motivasi siswa adalah motivasi yang memang berasal dari dirinya sendiri (intrinsik), hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan hadiah yang mengandung informasi tentang kemampuan murid sehingga motivasi instrinsik dapat meningkat, kenapa? Karena dengan memberikan pujian dapat juga meningkatkan perasaan bahwa diri mereka kompeten.[3]


D. PROSES MOTIVASI
Proses dari suatu motivasi secara umum dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:
 






      
Bagan di atas menunjukan hal-hal sebagai berikut :

1.   Dalam kehidupan manusia, selalu timbul kebutuhan dan yang bersangkutan merasa perlu untuk memuaskannya.
2.   Kebutuhan itu hanya dapat dikategorikan sebagai kebutuhan apabila menimbulkan ketegangan dalam diri yang bersangkutan.
3.   Ketegangan itulah yang menimbulkan dorongan agar yang bersangkutan melakukan sesuatu.
4.   Sesuatu itu adalah upaya mencari jalan keluar agar ketegangan yang dihadapi tidak berlanjut.
5.   Jika upaya mencari jalan keluar yang diambil berhasil, berarti kebutuhan terpuaskan.
6.   Kebutuhan yang berhasil dipuaskan akan menurunkan ketegangan, akan tetapi tidak menghilangkan sama sekali. Alasannya adalah bahwa kebutuhan yang sama cepat atau lambat akan timbul kemudian, mungkin dalam bentuk yang baru dan mungkin pula dengan intensitas yang berbeda.[4]


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Motivasi berasal dari bahasa inggris "motivation" kata dasarnya "motive" yang berarti tujuan. Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Atau dapat dipahami bahwa, motivasi merupakan akumulasi daya dan kekuatan yang ada dalam diri seseorang untuk mendorong, merangsang, menggerakkan, membangkitkan dan memberi harapan pada tingkah laku.
Dalam teori motivasi yang diungkapkan oleh Herzberg,  maka dapat diketahui bahwa terdapat dua faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan, yaitu faktor hegiene (keluar dari ketidakpuasan) dan faktor motivator (berusaha mencapai kepuasan). Motivasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi intrinsic atau dari dalam diri seseorang dan motivasi ekstrinsik atau dari luar yang dapat memberikan reward atau berupa hukuman.
Proses dari suatu motivasi secara umum adalah berupa kebutuhan yang dirasakan, lalu timbulnya suatu ketegangan dalam diri dan dari ketengangan tersebut dapat memberikan dorongan untuk berupaya mencari jalan keluar sehingga kepuasan pun dapat dicapai, dan dengan pencapaian tersebut kita dapat Kebutuhan yang berhasil dipuaskan akan menurunkan ketegangan, akan tetapi tidak menghilangkan sama sekali. Alasannya adalah bahwa kebutuhan yang sama cepat atau lambat akan timbul kemudian, mungkin dalam bentuk yang baru dan mungkin pula dengan intensitas yang berbeda.

B.  SARAN
Motivasi tidak hanya datang dari diri kita sendiri, melainkan juga datang dari luar seperti orang lain, lingkungan dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, kami berharap pembaca tidak pernah puas terhadap apa yang telah kami uraikan dalam penyusunan makalah ini, dan dapat mengkaji lebih jauh mengenai berbagai hal tentang motivasi.



DAFTAR PUSTAKA

Mujib Abdul dan Jusuf Mudzakir. NUANSA-NUANSA PSIKOLOGI DALAM ISLAM, ( Cet.2, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), h.243




[1]Antya Charissa, “Makalah_psikologi_motivasi”, academia edu, diakses dari https://www.academia.edu/9760314/Makalah_psikologi_motivasi?auto=download, pada tanggal 23 November  2017 pada pukul 09.18 PM
[2] Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-Nuansa Psikologi dalam Islam, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), h.243.
[3] fatmawati ali zaid, “teori_Motif_dan_Motivasi_dalam_Psikologi”, academia edu, diakses dari https://www.academia.edu/11367523/teori_Motif_dan_Motivasi_dalam_Psikologi, pada tanggal 223 november 2017, pada pukul 05.53 PM.
[4] faza rusyda, “makalah motivasi”, academia edu, diakses dari https://www.academia.edu/20091974/makalah_motivasi, pada tanggal 23 november 2017 pada pukul 09.20 PM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi "Mata yang Tertutup"

“Mata yang Tertutup” Wahai sang pemilik mata, tidak bisakah engkau menggunakannya? apakah dunia ini hanya untuk mu bersenang-senang...