KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur Kami Panjatkan ke
Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Dalam makalah
ini, kami membahas mengenai MOTIVASI dalam Psikologi.
Perlu kita ketahui bahwa pskologi berasal dari kata
“Psyche” yang berarti jiwa dan “Logos” yang berarti ilmu. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa psikologi merupakan ilmu tentang kejiwaan manusia. Psikologi
merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sangat dibutuhkan manusia, karena
banyak membahas mengenai berbagai kondisi kejiwaan maupun kondisi mental
manusia. Salah satu yang dibahas dalam ilmu ini adalah motivasi. Motivasi dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu. Motivasi juga dapat diartikan sebagai usaha yang dapat
menyebabkan seseorang tergerak melakukan sesuatu demi mencapai keinginan atau
kepuasan tersendiri. Mengenai beberapa hal lain dalam motivasi, akan diuraikan
dalam pembahasan makalah ini.
Semoga penyusunan makalah ini dapat membantu pembaca
dan sedikit menambah pengetahuan kita semua. Sekalipun kami menyadari dalam
penyusunan makalah ini, masih
jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun referensinya. Olehnya itu, kritik dan saran akan sangat
membantu dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Penyusun.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………...………………
DAFTAR
ISI……………………………………………………………..……………
BAB
I PENDAHULUAN……………………………………..………………………
A.
LATAR BELAKANG………………………………………………………….
B.
RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….
C.
TUJUAN PENULISAN…………………………………………………..…….
BAB
II PEMBAHASAN……………………………...………………………….……
A. PENGERTIAN
MOTIVASI……………………………………………………
B. TEORI-TEORI
MOTIVASI……………………………………………………
C. JENIS-JENIS
MOTIVASI……………………………………………………...
D. PROSES
MOTIVASI…………………………………………………………
BAB III PENUTUP………………………...……………………………………….....
A.
KESIMPULAN…………...……………………………….……………………
B.
SARAN…………………..……………………………….…………………….
DAFTAR
PUSTAKA…………………...……………………………………………..
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, tak
jarang kita temui anak-anak yang mengalami kemunduran dan kesulitan dalam
belajar. Tak hanya anak-anak saja, bahkan diri kitapun masih sering
mengalaminya. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal .
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar adalah kurangnya
motivasi. Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan
atau mencapai sesuatu tujuan. .Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong
dan mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu.
Motivasi bisa berasal dari dalam
diri seseorang atau pun dari luar dirinya. Tidak ada seorang pun yang belajar
sesuatu tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar.
Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi tidak hanya
diketahui, tetapi juga harus diterapkan dalam diri kita. Dengan demikian jika
sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan)
dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali. Oleh karena
itu dalam penyusunan makalah ini, kami mencoba menguraikan beberapa hal mengenai motivasi, guna untuk mengetahui
bagaimana prinsip yang seharusnya diterapkan agar hal seperti yang tersebut
diatas tidak terjadi kembali dan dapat membangkitkan motivasi bagi diri kita.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka kami menyusun rumusan masalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan motivasi?
2. Bagaimana teori-teori motivasi?
3. Apa saja jenis moivasi?
4. Bagaimana proses motivasi?\
C.
TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka kami
memiliki tujuan penulisan, yaitu :
1.
Untuk mengetahui
apa yang dimaksud dengan motivasi
2.
Untuk
mengidentifikasi bagaimana teori dalam motivasi
3.
Untuk
mengidentifikasi jenis-jenis motivasi
4. Untuk mengetahui bagaimana proses motivasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi
berasal dari bahasa inggris "motivation" kata dasarnya
"motive" yang berarti tujuan. Motivasi adalah dorongan psikologis
yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan.[1] Motivasi (motivation) adalah keseluruhan
dorongan, keinginan, kebutuhan, dan daya yang sejenis ynag mengarahkan
perilaku. Motivasi juga diartikan suatu variable penyelang yang digunkan untuk
menimbulkan faktor-faktor tertentu didalam organisme, yang membangkitkan,
mengelolah, mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran.
Winkel, mneyatakan
bahwa motivasi adalh motif yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu.
Sedangkan maksud dari motif adalah daya penggerak dalam diri sseorang untuk
melakukan kegiatan tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Sementara
menurut SarlinoWirawan Sarwono, motif
berarti rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga bagi terjadinya tingkah
laku. Sedangkan motivasi merupakan istilah yang lebih umum, yang menunjuk pada
seluruh proses gerakan, tongkah laku individu. Jadi dapat dikatakan bahwa motif, merupakan latar belakang atau
alasan mengapa seseorang melakukan
suatu kegiatan tertentu.
Dapat
dipahami bahwa, motivasi merupakan akumulasi daya dan kekuatan yang ada dalam
diri seseorang untuk mendorong, merangsang, menggerakkan, membangkitkan dan
memberi harapan pada tingkah laku. Motivasi menjadi pengarah dan pembimbing
tujuan hidup seseorang, sehingga ia mampu mengatasi inferioritas yang
benar-benar dirasakan dan mencapai superioritas yang lebih baik.[2]
B. TEORI-TEORI MOTIVASI
A.
Teori
Motivasi Abraham Maslow (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970)
mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia
menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan
dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan
Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif
psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar
terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian
sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang
penting. Berikut 5 tingkatan yang dikemukakan Abraham Maslow;
1.Kebutuhan Fisiologis.
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia
yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,minum,
perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.
2.Kebutuhan Rasa Aman.
Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka
muncul kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa
aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja,
jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat
mereka tidak lagi bekerja.
3.
Kebutuhan
Sosial.
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan
secara minimal, maka akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk
persahabatan, afiliasi dana interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam
organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang
kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya.
4.Kebutuhan Penghargaan.
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati,
dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian
seseorang serta efektifitas kerja seseorang.
5.Kebutuhan Aktualisasi Diri.
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow
yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan
potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan
kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Seseorang yang didominasi
oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas – tugas yang menantang
kemampuan dan keahliannya.
B. Teori Motivasi Herzberg (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua
jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan
diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya :
1. Faktor Higiene
Memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan,
dan sebagainya (faktor ekstrinsik).
2. Faktor Motivator
Memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,
dsb (faktor intrinsik).
C. JENIS-JENIS
MOTIVASI
1.
Motivasi Intrinsik.
Motivasi intrinsik
adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri
(tujuan itu sendiri), motivasi yang didasarkan pada sebuah ‘nilai’ dari
kegiatan yang dilakukan tanpa melihat penghargaan dari luar. Misalnya: Murid
mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang
diujikan itu sendiri.
2. Motivasi
Ekstrinsik.
Motivasi
ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara
untuk mencapai tujuan). Motivasi entrinsik ini sering dipengaruhi oleh insentif
eksternal seperti imbalan (reward) dan hukuman. Imbalan eksternal dapat berguna
untuk mengubah perilaku. Fungsi imbalan adalah sebagai insentif agar mau
mengerjakan tugas, di mana tujuannya adalah mengontrol perilaku murid.
Contohnya : guru memberi reward permen kalau murid bisa menjawab pertanyaan
dengan baik. Tetapi tentu kita juga menginginkan motivasi siswa adalah motivasi
yang memang berasal dari dirinya sendiri (intrinsik), hal ini bisa dilakukan
dengan cara memberikan hadiah yang mengandung informasi tentang kemampuan murid
sehingga motivasi instrinsik dapat meningkat, kenapa? Karena dengan memberikan
pujian dapat juga meningkatkan perasaan bahwa diri mereka kompeten.[3]
D.
PROSES MOTIVASI
Proses dari suatu motivasi secara umum dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:
Bagan di atas menunjukan hal-hal sebagai
berikut :
1.
Dalam kehidupan manusia, selalu
timbul kebutuhan dan yang bersangkutan merasa perlu untuk memuaskannya.
2.
Kebutuhan itu hanya dapat
dikategorikan sebagai kebutuhan apabila menimbulkan ketegangan dalam diri yang
bersangkutan.
3.
Ketegangan itulah yang menimbulkan
dorongan agar yang bersangkutan melakukan sesuatu.
4.
Sesuatu itu adalah upaya mencari
jalan keluar agar ketegangan yang dihadapi tidak berlanjut.
5.
Jika upaya mencari jalan keluar
yang diambil berhasil, berarti kebutuhan terpuaskan.
6. Kebutuhan yang berhasil dipuaskan akan menurunkan ketegangan, akan
tetapi tidak menghilangkan sama sekali. Alasannya adalah bahwa kebutuhan yang
sama cepat atau lambat akan timbul kemudian, mungkin dalam bentuk yang baru dan
mungkin pula dengan intensitas yang berbeda.[4]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Motivasi berasal dari bahasa inggris
"motivation" kata dasarnya "motive" yang berarti tujuan.
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu
tujuan. Atau dapat dipahami bahwa, motivasi merupakan akumulasi daya dan
kekuatan yang ada dalam diri seseorang untuk mendorong, merangsang,
menggerakkan, membangkitkan dan memberi harapan pada tingkah laku.
Dalam teori motivasi
yang diungkapkan oleh Herzberg, maka
dapat diketahui bahwa terdapat dua faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan
dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan, yaitu faktor hegiene (keluar dari ketidakpuasan) dan faktor motivator (berusaha mencapai kepuasan). Motivasi dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu motivasi intrinsic atau dari dalam diri seseorang dan motivasi
ekstrinsik atau dari luar yang dapat memberikan reward atau berupa hukuman.
Proses dari suatu motivasi secara umum adalah berupa
kebutuhan yang dirasakan, lalu timbulnya suatu ketegangan dalam diri dan dari
ketengangan tersebut dapat memberikan dorongan untuk berupaya mencari jalan
keluar sehingga kepuasan pun dapat dicapai, dan dengan pencapaian tersebut kita
dapat Kebutuhan yang
berhasil dipuaskan akan menurunkan ketegangan, akan tetapi tidak menghilangkan
sama sekali. Alasannya adalah bahwa kebutuhan yang sama cepat atau lambat akan
timbul kemudian, mungkin dalam bentuk yang baru dan mungkin pula dengan
intensitas yang berbeda.
B. SARAN
Motivasi
tidak hanya datang dari diri kita sendiri, melainkan juga datang dari luar
seperti orang lain, lingkungan dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, kami berharap pembaca tidak pernah
puas terhadap apa yang telah kami uraikan dalam penyusunan makalah ini, dan
dapat mengkaji lebih jauh mengenai berbagai hal tentang motivasi.
DAFTAR PUSTAKA
Mujib Abdul dan Jusuf Mudzakir.
NUANSA-NUANSA PSIKOLOGI DALAM ISLAM, (
Cet.2, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), h.243
[1]Antya Charissa, “Makalah_psikologi_motivasi”,
academia edu, diakses dari https://www.academia.edu/9760314/Makalah_psikologi_motivasi?auto=download, pada tanggal 23
November 2017 pada pukul 09.18 PM
[2]
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-Nuansa
Psikologi dalam Islam, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), h.243.
[3]
fatmawati
ali zaid, “teori_Motif_dan_Motivasi_dalam_Psikologi”,
academia edu, diakses dari https://www.academia.edu/11367523/teori_Motif_dan_Motivasi_dalam_Psikologi, pada tanggal 223 november 2017, pada pukul
05.53 PM.
[4]
faza rusyda, “makalah motivasi”, academia
edu, diakses dari https://www.academia.edu/20091974/makalah_motivasi, pada tanggal 23 november 2017 pada pukul
09.20 PM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar