Minggu, 17 Desember 2017

KLASIFIKASI AGAMA (Studi Agama-Agama)






KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat Allah SWT  karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Dalam makalah ini, kami membahas mengenai klasfikasi Agama.
Hampir setiap orang dibelahan dunia ini, memiliki satu keyakinan terhadap tuhan dengan beragama. Agama kini telah tersebar luas diberbagai penjuru dunia. Termasuk di Indonesia, tak hanya mengakui satu kepercayaan, Indonesia memiliki lima agama yang dianut oleh penduduknya.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
          Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya. Begitu pula dengan klasifikasi dari setiap agama-agama. Perlu diketahui klasifikasi agama dari berbagai aspek atau sudut pandangnya. Oleh karena itu, kami menyusun makalah ini guna memberi sedikit wawasan mengenai hal yang telah tertera sebelumnya.
Semoga penyusunan makalah ini dapat membantu pembaca dan sedikit menambah pengetahuan kita semua. Sekalipun kami menyadari dalam penyusuanan makalah ini, masih jauh dari  kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh kerenya itu pula, kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca


Penulis,


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………….……………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………
A.    LATAR BELAKANG………………………………………………………….
B.     RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….
C.     TUJUAN PENULISAN…………………………………………………..…….
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….……
A.    BENTUK AGAMA……………………………………………………………...
B.     CIRI-CIRI AGAMA SECARA UMUM…….…………………………..………
C.     KLASIFIKASI AGAMA………………………………………………………..
BAB III PENUTUP………………………………………………………………….....
A.    KESIMPULAN…………………………………………….……………………
B.     SARAN…………………………………………………….…………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..









BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran, dan pengakuan akan keterbatasannya menjadikan kenyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusia itu sendiri. Misal Allah, Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan  lain-lain.
Kenyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dan lain-lain yang diyakini berasal dari Tuhan. Seperti itulah manusia dengan keyakinannya masing-masing. Berbeda antara keyakinan yang satu dengan keyakinan yang lainnya. Itulah mengapa banyak ajaran yang telah dianut oleh umat manusia baik dari segi sumbernya maupun dari segi penyebarannya. Itulah klasifiasi agama yang ada. Agama yang dianut oleh sebagian kita tentu mempunyai sumber sebelumnya. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis mencoba menyajikan klasifikasi agama guna unuk membantu pengenalan dan pemahaman kita mengenai sumber dan pengklasifikasian agama-agama yang ada.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami menyusun rumusan masalah :
1.   Bentuk agama
2.   Ciri-ciri agama secara umum
3.   Klasifikasi agama

C.    TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka kami memiliki tujuan penulisan, yaitu :
1.Mengetahui bentuk agama
2.Mengetahui ciri-ciri agama secara umum
3. Mengidentifikasi klasifikasi agama

BAB II

PEMBAHASAN

A. BENTUK AGAMA
       Ada tiga hal yang menentukan sesuatu aliran kepercayaan itu disebut agama, yaitu :
1.      Adanya ajaran-ajaran kepercayaan (aqidah)
2.      Adanya ajaran-ajaran pemujaan atau penyembahan (ibadah)
3.      Adanya peraturan-peraturan dalam melaksanakan hubungan terhadap tuhan dan sesame manusia.
Jika ketiga perkara ini terdapat dalam satu aliran kepercayaan, maka faham demikian sudah dinamakan agama. seperti paham-paham kuno di nusantara kita ini, mengajarkan semua benda bernyawa dan kepercayaan kepada roh nenek moyang (aliran dinamisme dan animism), di samping itu kita jumpai hal yang lain lagi, bagi penganutnya yaitu upacara-upacara pemujaan dan berbagai aturan untuk kehidupan mereka, dalam perkawinan dan sebagainya, hal ini menyebebkan aliran kepercayaan demikian dinamai agama.
Hanya pada agama yang sempurna, seperti agama samawy yang asli, selain tiga perkaya yang tersebut diaas, ada pula ciri yang lain, yaitu:
1.      Jelas nabi yang membawa dan menjelaskannya.
2.      Adanya kitab suci yang menjadi sumber pengajaran mereka.
Dengan demikian kita temui didalamnya lima macam hal :
1.      Adanya kepercayaan
2.      Adanya pemujaan (ibadat)
3.      Adanya aturan-aturan (hukum-hukum)
4.      Adanya nabi yang membawanya
5.      Adanya kitab suci yang menjadi sumber hukum.[1]

B.  CIRI- CIRI AGAMA SECARA UMUM
     Ciri-ciri agama secara umum, adalah sebagai berikut :

1.Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atau Sesuatu Yang Ilahi dan disembah. Ia bisa disebut TUHAN, Allah, God, Dewa, El, Ilah, El-ilah, Lamatu’ak, Debata, Gusti Pangeran, Deo, Theos atau penyebutan lain sesuai dengan konteks dan bahasa masyarakat [bahasa-bahasa rakyat] yang menyembah-Nya. Penyebutan tersebut dilakukan karena manusia percaya bahwa Ia yang disembah adalah Pribadi yang benar-benar ada; kemudian diikuti memberi hormat dan setia kepada-Nya. Jadi, jika ada ratusan komunitas bangsa, suku, dan sub-suku di dunia dengan bahasanya masing-masing, maka nama Ilahi yang mereka sembah pun berbeda satu sama lain. Nama yang berbeda itu pun, biasanya diikuti dengan pencitraan atau penggambaran Yang Ilahi sesuai sikon berpikir manusia yang menyembahnya. Dalam keterbatasan berpikirnya, manusia melakukan pencitraan dan penggambaran Ilahi berupa patung, gambar, bahkan wilayah atau lokasi tertentu yang dipercayai sebagai tempat tinggalJadi, kaum agama tidak bisa mengklaim bahwa mereka paling benar menyebut Ilahi yang disembah. Sehingga nama-nama lain di luarnya adalah bukan Ilahi yang patut disembah dan dipercayai atau diimani.

2.Pada setiap agama ada keterikatan kuat antara yang menyembah [manusia] dan yang disembah atau Ilahi. Ikatan itu menjadikan yang menyembah [manusia, umat] mempunyai keyakinan tentang keberadaan Ilahi. Keyakinan itu dibuktikan dengan berbagai tindakan nyata [misalnya, doa, ibadah, amal, perbuatan baik, moral, dan lain-lain] bahwa ia adalah umat sang Ilahi. Hal itu berlanjut, umat membuktikan bahwa ia atau mereka beragama dengan cara menjalankan ajaran-ajaran agamanya. Ia harus melakukan doa-doa; mampu menaikkan puji-pujian kepada TUHAN yang ia sembah; bersedia melakukan tindakan-tindakan yang menunjukkan perhatian kepada orang lain dengan cara berbuat baik, sedekah, dan lain sebagainya.
3.Pada umumnya, setiap agama ada sumber ajaran utama [yang tertulis maupun tidak tidak tertulis]. Ajaran-ajaran tersebut antara lain: siapa Sang Ilahi yang disembah umat beragama; dunia; manusia; hidup setelah kematian; hubungan antar manusia; kutuk dan berkat; hidup dan kehidupan moral serta hal-hal [dan peraturan-peraturan] etis untuk para penganutnya. Melalui ajaran-ajaran tersebut manusia atau umat beragama mengenal Ilahi sesuai dengan sikonnya sehari-hari; sekaligus mempunyai hubungan yang baik dengan sesama serta lingkungan hidup dan kehidupannya.

4.Ajaran-ajaran agama dan keagamaan tersebut, pada awalnya hanya merupakan uraian atau kalimat-kalimat singkat yang ada pada Kitab Suci. Dalam perkembangan kemudian, para pemimpin agama mengembangkannya menjadi suatu sistem ajaran, yang bisa saja menjadi suatu kerumitan untuk umatnya; dan bukan membawa kemudahan agar umat mudah menyembah Ilahi.

5.Secara tradisionil, umumnya, pada setiap agama mempunyai ciri-ciri spesifik ataupun berbeda dengan yang lain. Misalnya :
·      pada setiap agama ada pendiri utama atau pembawa ajaran; Ia bisa saja disebut sebagai nabi atau rasul, guru, ataupun juruselamat
·      agama harus mempunyai umat atau pemeluk, yaitu manusia; artinya harus ada manusia yang menganut, mengembangkan, menyebarkan agama
·      agama juga mempunyai sumber ajaran, terutama yang tertulis, dan sering disebut Kitab Suci; bahasa Kitab Suci biasanya sesuai bahasa asal sang pendiri atau pembawa utama agama
·      agama harus mempunyai waktu tertentu agar umatnya melaksanakan ibadah bersama, ternasuk hari-hari raya keagamaan
·      agama perlu mempunyai lokasi atau tempat yang khusus untuk melakukan ibadah; lokasi ini bisa di puncak gunung, lembah, gedung, dan seterusnya[2]

C.    KLASIFIKASI AGAMA
Jauh sebelum tersiarnya agama Islam, yaitu menjelang pertengahan abad ke enam Masehi, dunia dikuasai oleh dua Negara besar yaitu Romawi di Barat dan Persia di timur. Bangsa-bangsa yang berada dalam kekuasaan kedua Negara tersebut pada umumnya mengalami kemerosotan moral, akhlak dan sosial.Saat itu dunia berada dalam kegelapan dan merebaknya tahayul dan khufarat yang merusak kehidupan ruhaiyah dan keagaamaan manusia pada umumnya. Bahkan kaum fir’aun menganut agama Mesir kuno dengan inti ajarannya sebagai berikut :
1. Mereka menggap sungai Niil sebagai Tuhan
2. Mereka mempersembahkan tumbal ke sungai Niil setiap bulan purnama dengan  mengorbankan tumbal seekor binatang ( atau manusia yang memiliki penyakit berat  terutama dari kalangan wanita
3. Mereka menggunakan sesjen dalam mengiringi tumbal di sungai Niil
4. Mereka menganggap Matahari sebagai Dewa (Ra) Dewatertinggi.
Maka dari itu Allah SWT menjawab penyimpangan yang terjadi dengan mengutus Rasul-Rasul-Nya untuk mengubah dunia gelap gulita tersebut.
Berikut ini klasifikasi agama yang ada di dunia :

1.      Klasifikasi Agama ditinjau dari Segi Penyebarannya
Dari segi penyebarannya, suatu agama dapat dibahagi menjadi dua jenis yaitu :
1.      Agama Universal.
merupakan agama-agama yang "besar" dan mempunyai minat untuk menyebarkan ajaran untuk keseluruhan umat Manusia. Sasaran agama jenis ini adalah kesemua manusia tanpa mengira kaum dan bangsa. Contohnya: Agama Islam, Kristian dan Buddha.
2.      Agama Folk.
merupakan agama yang kecil dan tidak mempunyai sifat dakwah seperti agama universal. Amalannya hanya terhad kepada etnik tertentu. Contohnya: Agama Rakyat China/Taoisme dan agama Sikh


2.      Klasifikasi Agama ditinjau dari Tanggapan Ketuhanan
Agama yang ditinjau dari segi tanggapan ketuhan dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1.      Agama Monoteisme
Merupakan agama yang menganggap Tuhan hanya satu, yaitu agama yang mendukung konsep kewahidan Tuhan. Contohnya : Agama Islam.
2. Agama Piliteisme
Merupakan agama yang menganggap bahwa Tuhan terwujud secara berbilangan, yakni ada banyak Tuhan atau Tuhan boleh berpecah kepada banyak bentuk. Contohnya : Agama Hindu, Agama Rakyat China.

3.      Klasifikasi Agama ditinjau dari Sumbernya
Ditinjau dari sumbernya agama dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu agama wahyu (revealed religion) dan agama budaya (cultural religion).
1.      Agama wahyu ( revealed religion)
Agama wahyu (revealed religion) disebut juga dengan agama langit, agama samawi, agama profetis yang artinya agama yang diterima oleh manusia dari Allah sang pencipta melalui malaikat jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-Nya kepada umat manusia.
   
Ciri-ciri Agama Wahyu (revealed religion)
Ø  Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan diturunkan kepada masyarakat.
Ø   Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya.
Ø  Memiliiki kitap suci yang bersih dari campur tangan manusia
Ø  Ajaran serba tetap, walaupun tafsirnya dapat berubah berubah sesuai dengan kecerdasan dan kesepakatan manusia
Ø  Kebenarannya adalah universal, yaitu berlaku bagi setiap umat manusia.
Ø  Ajaran agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah yang maha benar, maha mengetahui segala-galanya
Ø  System nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakikat kemanusiaan.
Ø  Agama wahyu menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian dibuktikan kebenarannya oleh ilmu pengetahuan modern.
Ø  Melalui agama wahyu Allah memberikan petunjuk, pedoman, tuntunan, dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan khamil, yaitu manusia yang sempurna, dan manusia baik yang bersih dari noda dan dosa.  

Contoh Agam Wahyu
Ø  Agama Islam dengan kitap sucinya Alquran yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril, untuk seluruh umat manusia dan semesta alam.
Ø  Agama Kristen (nasrani) dengan kitap sucinya Injil yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa AS, melalui malaikat Jibril untuk kaum Bani Israil.
Ø  Agama Yahudi dengan kitap sucinya Taurat yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa AS, melaui malaikat Jibril untuk Bani Israil

2.      Agama Budaya (cultural religion)
Disebut juga dengan agama bumi yang artinya bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam.

Ciri-ciri Agama Budaya
Ø  Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya
Ø  Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul)
Ø  Umumnya tidak memiliki kitab suci
Ø  Ajaran dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiran penganutnya
Ø  Kebenaran ajarannya tidak unversal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia.



Contoh Agama Budaya :

Ø Agama Kong Hu Cu
            Agama Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur.
Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana   hubungan antar sesama manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita melakukan hubungan dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian Dao) yang disebut dengan istilah "Tian" atau "Shang Di". Kitab Sishu Wujing adalah sebagai kitab suci resmi yang berisi : 
1.      Kitab Sanjak Suci  yang disebut Shi Jing
2.      Kitab Dokumen Sejarah yang disebut Shu Jing
3.      Kitab Wahyu Perubahan yang disebut Yi Jing
4.      Kitab Suci Kesusilaan yang disebut Li Jing
5.      Kitab Chun-qiu yang disebut Chunqiu Jing
Agama ini juga menetapkan tahun baru Imlek, sebagai hari raya keagamaan resmi. Yang mana kalender Imlek terbukti di buat oleh Nabi Khongcu (Konfusius).

Ø  Agama Hindu
Kata  Hindu berasal bahasa Sanskerta yaitu Sanātana Dharma yang artinya kebenaran abadi dan Vaidika-Dharma yang artinya Pengetahuan Kebenaran. Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini. Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha. Kelima keyakinan tersebut, yakni :
1.      Widhi Tattwa yaitu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan   segalaaspeknya.
2.      Atma Tattwa yaitu percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3.      Karmaphala Tattwa adalah percaya adanya hukum sebab-akibat tiap             perbuatan.
4.      Punarbhawa Tattwa adalah percaya dengan adanya proses kelahiran kembali.
5.      Moksa Tattwa adalah percaya bahwa kebahagiaan tertinggi .
bagi umat Hindu "Brahman" adalah kata yang melambangkan Tuhan Sang Pencipta dan kitab agama hindu adalah Weda.

Ø  Agama Budha
Kata  Buddha berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “Mereka yang Sadar, dan yang mencapai pencerahan sejati”. Kitab Suci agama Buddha adalah Tripitaka, didalam kitab ini terdapat  beberapa kepercayaan yang mereka yakini, yaitu :
1.      Vinaya Pittaka, isinya adalah aturan-aturan untuk biksu atau biksuni.
2.      Sutra Pittaka, isinya tentang wacana-wacana Buddha.
3.      Abhidharma Pittaka, isinya tentang penjelasan sistematis atau ilmu      pengetahuan dari Buddha.[3]

















BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, maka penulis menyimpulkan :
1.      Dalam bentuk Agama, Ada tiga hal yang menentukan sesuatu aliran kepercayaan itu disebut agama, yaitu :
·         Adanya ajaran-ajaran kepercayaan (aqidah)
·         Adanya ajaran-ajaran pemujaan atau penyembahan (ibadah)
·         Adanya peraturan-peraturan dalam melaksanakan hubungan terhadap tuhan dan sesame manusia.
2.      Adapun ciri-ciri agam secara umum ialah :
·         Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atau Sesuatu Yang Ilahi dan disembah.
·         Pada setiap agama ada keterikatan kuat antara yang menyembah [manusia] dan yang disembah atau Ilahi.
·         Pada umumnya, setiap agama ada sumber ajaran utama [yang tertulis maupun tidak tidak tertulis].
·         Ajaran-ajaran agama dan keagamaan tersebut, pada awalnya hanya merupakan uraian atau kalimat-kalimat singkat yang ada pada Kitab Suci.
·         Secara tradisionil, umumnya, pada setiap agama mempunyai ciri-ciri spesifik ataupun berbeda dengan yang lain.
3.      Klasifikasi agama dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
·         Segi penyebarannya ( agama universal dan agama folk)
·         Ditinjau dari tanggapan ketuhanan ( agama monoteisme dan agama politeisme)
·         Ditinjau dari segi sumbernya ( agama wahyu dan agama budaya)

B.     SARAN
Sebagai insan yang beragama, seharusnya kita mulai belajar bagaimana menjalankan kewajiban kita dengan sebaik-baiknya, dan saling menghargai kepercayaan atau keyakinan satu samalain. Penulis sadar masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini, olehnya itu saran dan masukannya akan sangat membantu.

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Agus. PERBANDINGAN AGAM, ( Cetakan VII, Bandung : CV Diponegoro, 1993), h.15



[1] Agus Hakim, Perbandingan Agama (Bandung : CV Diponegoro, 1993), h.15
[2]              Ngelmu, “pengertian-agama-ciri-umum-agama-dan-jenis-agama-di-indonesia”, http://www.ngelmu.id/pengertian-agama-ciri-umum-agama-dan-jenis-agama-di-indonesia, pada tanggal 07 oktober 2017 pukul  01:34.

[3]              Mitra Anggita, “Makalah Klasifikasi Agama”, http://anggitamitra.blogspot.co.id/2014/03/makalah-klasifikasi-agama.html, pada tanggal 30 september 2017 pukul 09:01

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi "Mata yang Tertutup"

“Mata yang Tertutup” Wahai sang pemilik mata, tidak bisakah engkau menggunakannya? apakah dunia ini hanya untuk mu bersenang-senang...